Cara Menutup Aurat yang Benar dalam Islam
Menutup aurat merupakan salah satu kewajiban fundamental bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Konsep ini bukan sekadar aturan berpakaian, melainkan sebuah bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan cerminan nilai-nilai kesopanan serta moralitas dalam ajaran Islam. Memahami cara menutup aurat yang benar dalam Islam adalah kunci untuk melaksanakannya sesuai syariat.
Definisi Aurat dalam Islam
Sebelum membahas cara menutupnya, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan aurat. Aurat secara etimologis berarti sesuatu yang memalukan atau buruk jika terlihat. Dalam terminologi syariat, aurat adalah batasan bagian tubuh yang wajib ditutupi dari pandangan orang lain yang bukan mahram.
Secara umum, aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Sementara itu, aurat laki-laki adalah antara pusar hingga lutut. Tentu saja, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai batasan aurat ini, terutama mengenai pergelangan tangan, kaki, dan rambut perempuan, namun esensinya tetap sama: menjaga kehormatan dan kesucian diri.
Prinsip-prinsip Menutup Aurat yang Benar
Menutup aurat bukan hanya sekadar mengenakan pakaian, tetapi ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan agar sesuai dengan tuntunan Islam:
- Menutupi Seluruh Aurat: Pakaian yang dikenakan harus mampu menutupi seluruh bagian tubuh yang dikategorikan sebagai aurat. Tidak boleh ada bagian aurat yang terlihat atau tersingkap.
- Kain yang Tebal dan Tidak Transparan: Pakaian tidak boleh tipis atau menerawang sehingga memperlihatkan warna kulit atau bentuk tubuh di baliknya. Kain harus cukup tebal untuk menghalangi pandangan ke dalam.
- Longgar dan Tidak Membentuk Tubuh: Pakaian haruslah longgar dan tidak ketat, agar tidak menonjolkan lekuk tubuh. Pakaian yang ketat justru diibaratkan seperti pakaian wanita yang tidak berpakaian, karena meski tertutup kain, lekuk tubuh tetap terlihat.
- Tidak Menyerupai Pakaian Laki-laki (bagi Perempuan): Syariat Islam melarang perempuan menyerupai laki-laki dalam berpakaian, begitu pula sebaliknya. Pakaian perempuan hendaknya memiliki ciri khas feminin yang tidak menyerupai pakaian laki-laki.
- Bukan Pakaian untuk Berkesombongan atau Pamer: Pakaian yang dikenakan hendaknya tidak bertujuan untuk pamer kekayaan atau menimbulkan kekaguman yang berlebihan, melainkan untuk memenuhi perintah Allah dan menjaga kesopanan.
- Tidak Mengandung Gambar atau Simbol yang Dilarang: Pakaian sebaiknya tidak bergambar makhluk hidup (terutama yang memiliki ruh), simbol-simbol kemusyrikan, atau tulisan yang mengandung makna maksiat.
Cara Menutup Aurat bagi Perempuan
Perintah menutup aurat bagi perempuan memiliki penekanan lebih besar karena mereka dianggap lebih rentan dan memiliki fitnah yang lebih besar. Berikut adalah panduan cara menutup aurat yang benar dalam Islam bagi perempuan:
- Hijab/Jilbab: Ini adalah penutup kepala yang melingkari rambut, leher, dan menjulur hingga menutupi dada. Hijab yang syar'i haruslah lebar dan tidak memperlihatkan bentuk leher atau dada.
- Khimar: Khimar adalah pakaian terusan yang menutupi seluruh tubuh dari kepala hingga bawah. Seringkali khimar sudah mencakup fungsi hijab.
- Busana Muslimah: Pakaian yang dikenakan di luar hijab/khimar (seperti gamis, abaya, atau tunik dan rok) haruslah longgar, tebal, dan menutupi seluruh bagian tubuh yang tidak termasuk aurat. Hindari pakaian yang ketat, terlalu pendek, atau memperlihatkan bagian kulit yang seharusnya ditutup.
- Kaus Kaki dan Sarung Tangan (Opsional tapi Dianjurkan): Sebagian ulama berpendapat bahwa kaki dan pergelangan tangan wanita juga termasuk aurat yang wajib ditutup, terutama saat berada di luar rumah atau di hadapan laki-laki non-mahram. Mengenakan kaus kaki dan sarung tangan adalah bentuk kehati-hatian untuk menutup aurat secara sempurna.
Cara Menutup Aurat bagi Laki-laki
Meskipun perintah menutup aurat bagi laki-laki tidak seketat perempuan, namun tetap ada batasan yang harus dipatuhi:
- Menutup Antara Pusar dan Lutut: Ini adalah batasan minimal aurat laki-laki. Pakaian seperti celana panjang atau sarung haruslah menutupi area ini dengan baik.
- Menghindari Pakaian Ketat: Sama seperti perempuan, laki-laki juga dianjurkan untuk tidak mengenakan pakaian yang terlalu ketat sehingga memperlihatkan bentuk fisik bagian tubuh tertentu.
- Tidak Menyerupai Pakaian Perempuan: Laki-laki dilarang mengenakan pakaian yang secara khusus didesain atau menjadi ciri khas perempuan.
- Menjaga Diri dari Pakaian Sombong: Pakaian hendaknya tidak digunakan untuk pamer harta atau status sosial.
Hikmah Menutup Aurat
Ada banyak hikmah di balik kewajiban menutup aurat dalam Islam:
- Menjaga Kesucian Diri dan Kehormatan: Menutup aurat adalah benteng pertahanan diri dari godaan dan pandangan yang tidak sehat, serta menjaga kehormatan diri dan keluarga.
- Meningkatkan Ketaqwaan: Perintah ini merupakan wujud ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya.
- Menciptakan Lingkungan yang Santun: Ketika setiap individu menjaga auratnya, maka terciptalah masyarakat yang lebih tertib, santun, dan terhindar dari fitnah.
- Menghilangkan Fitnah: Pakaian yang sesuai syariat membantu mengurangi potensi terjadinya fitnah dan menjaga pandangan kaum laki-laki agar tidak terjerumus pada hal yang dilarang.
- Menegaskan Identitas Muslim: Cara berpakaian yang sesuai syariat menjadi identitas yang jelas bagi seorang Muslim.
Memahami dan mengamalkan cara menutup aurat yang benar dalam Islam adalah sebuah perjalanan spiritual yang berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang penampilan luar, tetapi tentang kesiapan hati untuk tunduk pada perintah Allah SWT dan menjaga kesucian diri serta lingkungan sekitar. Dengan niat yang tulus dan ilmu yang benar, semoga kita senantiasa dapat menjalankan kewajiban ini dengan sebaik-baiknya.