Mengenal Kandungan ASI Menurut IDAI dan Segala Manfaatnya
Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik yang bisa diberikan oleh seorang ibu kepada buah hatinya, terutama pada masa awal kehidupannya. Organisasi Profesi Dokter Anak Indonesia (IDAI) secara konsisten menekankan pentingnya pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Rekomendasi ini didasarkan pada pemahaman mendalam mengenai komposisi ASI yang luar biasa kaya dan beragam, serta manfaatnya yang tak ternilai bagi tumbuh kembang bayi, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Komposisi Unik Kandungan ASI Menurut IDAI
Menurut IDAI, ASI bukanlah sekadar cairan biasa, melainkan sebuah sistem biologis yang hidup dan terus beradaptasi sesuai kebutuhan bayi. Komposisinya terdiri dari berbagai komponen penting yang saling bekerja sama untuk mendukung kesehatan dan perkembangan optimal:
1. Nutrisi Makro
Karbohidrat: Komponen utamanya adalah laktosa, yang memberikan energi bagi otak bayi dan membantu penyerapan kalsium.
Lemak: ASI mengandung berbagai jenis lemak esensial, termasuk asam lemak esensial seperti DHA (Docosahexaenoic Acid) dan ARA (Arachidonic Acid) yang krusial untuk perkembangan otak, mata, dan sistem saraf. Kandungan lemaknya pun dapat berubah seiring waktu, misalnya lemak pada ASI kental di akhir sesi menyusui lebih tinggi daripada di awal.
Protein: ASI mengandung protein berkualitas tinggi yang mudah dicerna oleh bayi, seperti whey dan kasein. Protein ini penting untuk pertumbuhan sel dan pembentukan antibodi.
2. Nutrisi Mikro
Vitamin: ASI menyediakan berbagai vitamin esensial seperti vitamin A, C, D, E, K, serta vitamin B kompleks. Meskipun beberapa vitamin, seperti vitamin D, mungkin perlu suplementasi sesuai anjuran dokter.
Mineral: Kandungan mineral seperti kalsium, fosfor, zat besi, seng, dan yodium sangat penting untuk pembentukan tulang, gigi, fungsi tiroid, dan perkembangan kognitif bayi. Zat besi dalam ASI memiliki bioavailabilitas yang tinggi, artinya lebih mudah diserap oleh tubuh bayi dibandingkan zat besi dari susu formula.
3. Komponen Bioaktif Lainnya
Selain nutrisi makro dan mikro, ASI juga kaya akan komponen bioaktif yang memberikan perlindungan dan mendukung kesehatan bayi, antara lain:
Antibodi: ASI mengandung berbagai jenis antibodi (imunoglobulin), terutama IgA, yang melapisi saluran pencernaan dan pernapasan bayi, melindunginya dari infeksi bakteri dan virus.
Enzim: Berbagai enzim dalam ASI membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi, serta berperan dalam melindungi bayi dari patogen.
Prebiotik: Oligosakarida dalam ASI berfungsi sebagai prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik (probiotik) di usus bayi, yang penting untuk kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.
Sel hidup: ASI juga mengandung sel hidup seperti leukosit (sel darah putih) yang membantu melawan infeksi.
Manfaat Luar Biasa ASI Bagi Bayi dan Ibu
Pemberian ASI, terutama ASI eksklusif, memberikan segudang manfaat yang diakui oleh IDAI, baik bagi bayi maupun ibu:
Manfaat untuk Bayi:
Sistem Kekebalan Tubuh yang Kuat: Kandungan antibodi dan komponen bioaktif lainnya membantu melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi seperti diare, infeksi saluran pernapasan, dan infeksi telinga.
Perkembangan Otak dan Mata yang Optimal: Asam lemak esensial seperti DHA dan ARA sangat penting untuk pembentukan dan fungsi otak serta kesehatan mata.
Kesehatan Pencernaan: Komposisi ASI yang mudah dicerna mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti kolik dan konstipasi. Prebiotik mendukung flora usus yang sehat.
Mengurangi Risiko Alergi dan Asma: Studi menunjukkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki risiko lebih rendah terkena alergi dan asma di kemudian hari.
Perkembangan Kognitif: ASI dikaitkan dengan skor kecerdasan yang lebih tinggi dan perkembangan kognitif yang lebih baik.
Mengurangi Risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS).
Manfaat untuk Ibu:
Mempercepat Pemulihan Pasca Persalinan: Proses menyusui merangsang pelepasan oksitosin, hormon yang membantu rahim kembali ke ukuran semula dan mengurangi risiko pendarahan pasca persalinan.
Mengurangi Risiko Kanker: Menyusui dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara dan ovarium.
Menunda Kehamilan Kembali: ASI eksklusif dapat berfungsi sebagai metode kontrasepsi alami (LAM - Laktasional Amenorea Method) dalam beberapa bulan pertama setelah melahirkan, meskipun efektivitasnya bervariasi.
Kesehatan Jangka Panjang: Ibu yang menyusui memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan osteoporosis.
Ikatan Batin yang Kuat: Proses menyusui mempererat ikatan emosional antara ibu dan bayi melalui kontak kulit ke kulit dan sentuhan.
IDAI terus menyosialisasikan pentingnya ASI karena setiap tetesnya adalah investasi kesehatan terbaik untuk masa depan generasi penerus bangsa. Dengan memahami kandungan ASI dan manfaatnya secara komprehensif, diharapkan semakin banyak ibu yang terdorong untuk memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya.