Artemia, atau udang renik, adalah sumber pakan hidup yang sangat berharga, terutama bagi para pembudidaya ikan hias, larva ikan, dan hewan air lainnya. Kemampuannya untuk bertelur (kista) yang dapat disimpan dalam kondisi kering selama bertahun-tahun menjadikannya sumber pakan yang praktis dan ekonomis. Namun, untuk mendapatkan manfaat maksimal, Anda perlu memahami cara memanen artemia yang sudah menetas dengan benar.
Proses memanen artemia sebenarnya cukup sederhana, namun membutuhkan ketelitian agar Anda tidak kehilangan banyak hasil panen atau mencemari pakan yang akan diberikan. Panduan ini akan membawa Anda langkah demi langkah untuk menguasai teknik panen artemia yang efisien.
Sebelum masuk ke cara memanennya, mari kita pahami mengapa artemia begitu dicari:
Sebelum Anda siap untuk menuai hasil tetasan artemia, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan:
Memanen artemia paling efektif dilakukan sekitar 24-36 jam setelah kista dimasukkan ke dalam air garam. Pada tahap ini, sebagian besar kista sudah menetas menjadi nauplius yang aktif berenang.
Pertama, matikan aerasi (jika ada) pada wadah penetasan. Biarkan artemia mengendap selama beberapa menit. Kemudian, dengan hati-hati, tuangkan seluruh isi wadah penetasan ke dalam wadah penampungan yang sudah Anda siapkan. Jangan khawatir jika ada cangkang kosong atau kista yang tidak menetas, nanti akan dipisahkan.
Arahkan lampu atau sumber cahaya ke salah satu sisi wadah penampungan. Artemia, yang bersifat fototaksis positif (tertarik pada cahaya), akan bergerak berkumpul di area yang terang. Biarkan selama beberapa menit agar mereka berkumpul dengan baik.
Setelah artemia terkumpul, ambil siphon atau selang kecil Anda. Masukkan salah satu ujungnya ke dalam wadah penampungan, tepat di area tempat artemia berkumpul. Sedot secara perlahan agar artemia dan air garam masuk ke dalam siphon. Hindari menyedot cangkang kosong yang cenderung mengapung di permukaan atau mengendap di dasar.
Siapkan saringan artemia di atas wadah lain (atau di atas wastafel). Alirkan air garam yang berisi artemia dari siphon ke dalam saringan. Saringan akan menahan nauplius artemia sementara air garam dan kotoran lainnya akan terbuang.
Setelah semua artemia tersaring, Anda bisa membilasnya sedikit dengan air tawar untuk menghilangkan sisa garam. Artemia yang sudah dipanen sebaiknya segera diberikan kepada hewan peliharaan Anda. Jika tidak habis dalam satu kali pemberian, Anda bisa menyimpannya di dalam kulkas (bukan freezer) dalam wadah kecil berisi sedikit air garam selama maksimal 24 jam, namun kualitasnya akan menurun seiring waktu.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda kini siap untuk memanen artemia hasil tetasan Anda dengan efektif dan efisien. Selamat mencoba!