Ilustrasi: Hubungan antara asam lambung naik dan detak jantung yang tidak teratur.
Gangguan irama jantung, atau aritmia, seringkali dikaitkan dengan masalah jantung yang serius. Namun, tahukah Anda bahwa kondisi yang tampaknya tidak terkait, seperti asam lambung yang naik ke kerongkongan (GERD atau penyakit refluks gastroesofageal), juga dapat memicu atau memperburuk aritmia pada sebagian orang? Hubungan ini mungkin mengejutkan, tetapi bukti ilmiah dan pengalaman klinis menunjukkan adanya korelasi yang patut dicermati.
Mekanisme pasti mengapa asam lambung dapat memicu aritmia masih terus dipelajari. Namun, beberapa teori utama menjelaskan kemungkinan hubungan ini:
Lambung dan jantung memiliki hubungan saraf yang erat melalui saraf vagus. Ketika asam lambung naik dan mengiritasi dinding kerongkongan atau bahkan mencapai perut bagian atas, ia dapat merangsang saraf vagus. Stimulasi berlebihan pada saraf vagus ini dapat mengirimkan sinyal ke jantung yang mengganggu ritme normalnya, menyebabkan detak jantung yang cepat, lambat, atau tidak teratur.
Asam lambung mengandung asam klorida. Jika terjadi refluks asam yang parah atau muntah akibat asam lambung yang naik, ini dapat menyebabkan hilangnya elektrolit penting dalam tubuh, seperti kalium dan magnesium. Ketidakseimbangan elektrolit ini sangat krusial bagi fungsi listrik jantung. Kekurangan elektrolit dapat mengganggu kemampuan sel-sel jantung untuk menghasilkan dan menghantarkan impuls listrik dengan benar, yang pada akhirnya berujung pada aritmia.
Paparan asam lambung yang kronis pada lapisan kerongkongan dapat menyebabkan peradangan. Peradangan ini, serta stres oksidatif yang mungkin terjadi sebagai responsnya, dapat memengaruhi kesehatan sel-sel otot jantung dan sistem konduksi listriknya. Perubahan struktural atau fungsional kecil akibat peradangan ini bisa membuat jantung lebih rentan terhadap gangguan irama.
Gejala asam lambung yang tidak nyaman seperti rasa terbakar di dada (heartburn), nyeri, dan rasa tidak enak di perut seringkali menimbulkan kecemasan. Kecemasan itu sendiri adalah pemicu umum aritmia. Selain itu, gejala fisik yang intens dari GERD dapat menyebabkan pasien merasa panik atau sesak napas, yang juga dapat memicu atau memperparah episode aritmia.
Penting bagi individu yang mengalami gejala asam lambung untuk memperhatikan gejala jantung yang mungkin menyertainya. Gejala-gejala ini bisa meliputi:
Jika Anda mengalami gejala aritmia, terutama jika disertai dengan gejala asam lambung yang parah atau baru muncul, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis yang tepat sangat krusial untuk membedakan apakah aritmia tersebut memang dipicu oleh asam lambung, atau ada penyebab jantung lain yang lebih serius.
Dokter mungkin akan merekomendasikan:
Pengelolaan aritmia yang terkait dengan asam lambung biasanya melibatkan penanganan kedua kondisi tersebut:
Penting untuk diingat bahwa informasi ini bersifat edukatif dan tidak menggantikan nasihat medis profesional. Jika Anda mencurigai adanya aritmia atau memiliki masalah asam lambung yang berkelanjutan, segera konsultasikan dengan dokter Anda.