Diagram ilustrasi larutan elektrolit lemah yang terdisosiasi sebagian.
Dalam dunia kimia, senyawa dapat diklasifikasikan berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik ketika dilarutkan dalam air. Klasifikasi ini membedakan antara larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai apa itu larutan elektrolit lemah, karakteristiknya, contoh-contohnya, dan perbedaan fundamentalnya dengan elektrolit kuat.
Sebelum membahas elektrolit lemah, penting untuk memahami apa itu elektrolit. Elektrolit adalah zat yang dapat terurai menjadi ion-ion ketika dilarutkan dalam pelarut (umumnya air) atau dilebur. Ion-ion inilah yang kemudian bertugas membawa muatan listrik, sehingga larutan tersebut mampu menghantarkan arus listrik. Kuantitas ion yang terbentuk sangat menentukan kekuatan penghantaran listrik.
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang mengandung zat terlarut yang hanya terdisosiasi atau terionisasi sebagian menjadi ion-ion ketika dilarutkan dalam air. Ini berarti bahwa hanya sebagian kecil dari molekul zat terlarut yang berubah menjadi ion, sementara sebagian besar tetap dalam bentuk molekul utuh. Karena jumlah ion yang sedikit, larutan elektrolit lemah hanya mampu menghantarkan listrik dengan konduktivitas yang rendah.
Proses disosiasi pada elektrolit lemah bersifat reversibel, yang ditandai dengan adanya reaksi kesetimbangan antara molekul zat terlarut dan ion-ionnya. Persamaan reaksi kesetimbangan ini biasanya ditulis dengan menggunakan panah bolak-balik (⇌).
Banyak senyawa di sekitar kita yang termasuk dalam kategori elektrolit lemah. Contoh yang paling umum meliputi:
Senyawa-senyawa ini, meskipun hanya terdisosiasi sebagian, tetap mampu mengubah sifat listrik larutan dan berperan penting dalam berbagai reaksi kimia, termasuk sistem penyangga (buffer).
Perbedaan mendasar antara elektrolit lemah dan elektrolit kuat terletak pada sejauh mana mereka terdisosiasi dalam air:
Dalam praktik laboratorium, perbedaan ini dapat dengan mudah diamati menggunakan alat penguji konduktivitas listrik. Lampu pada alat penguji akan menyala terang pada larutan elektrolit kuat, sedangkan pada larutan elektrolit lemah, lampu hanya akan menyala redup atau bahkan tidak menyala sama sekali.
Memahami perbedaan dan karakteristik larutan elektrolit lemah sangat krusial dalam berbagai bidang kimia, mulai dari reaksi asam-basa, kesetimbangan kimia, hingga aplikasi biologis dalam tubuh makhluk hidup. Sifat disosiasi parsialnya inilah yang memungkinkan peranannya dalam sistem buffer yang menjaga kestabilan pH.