Memahami Jenis-jenis Astigmatisme: Panduan Lengkap

Mata Normal Astigmatisme

Ilustrasi visual perbandingan mata normal dan mata dengan astigmatisme.

Astigmatisme adalah kelainan refraksi mata yang umum terjadi, di mana kornea atau lensa mata tidak memiliki kelengkungan yang merata. Akibatnya, cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus secara tepat pada satu titik di retina, melainkan pada beberapa titik. Hal ini menyebabkan pandangan menjadi buram, kabur, atau terdistorsi, baik saat melihat objek dekat maupun jauh. Memahami jenis jenis astigmatisme sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Penyebab Astigmatisme

Secara umum, astigmatisme disebabkan oleh perubahan bentuk pada kornea (permukaan depan mata yang bening) atau lensa di dalam mata. Bentuk yang tidak normal ini seringkali bersifat bawaan sejak lahir. Namun, astigmatisme juga bisa berkembang akibat faktor lain seperti:

Jenis-jenis Astigmatisme Berdasarkan Tingkat Keparahan

Klasifikasi astigmatisme seringkali didasarkan pada perbedaan kekuatan refraksi antara dua meridian utama mata:

1. Astigmatisme Miopia (Miopik Astigmatisme)

Dalam kondisi ini, kedua meridian mata memiliki kelainan miopia (rabun jauh), namun dengan tingkat keparahan yang berbeda. Salah satu meridian mungkin memiliki fokus yang lebih pendek dari biasanya, sementara meridian lainnya memiliki fokus yang lebih pendek lagi. Ini berarti kedua fokus cahaya jatuh di depan retina.

2. Astigmatisme Hipermetropia (Hipermetropik Astigmatisme)

Berbeda dengan astigmatisme miopia, pada jenis ini kedua meridian mata memiliki kelainan hipermetropia (rabun dekat), namun juga dengan tingkat keparahan yang berbeda. Salah satu meridian fokusnya lebih panjang dari seharusnya, sementara meridian lainnya memiliki fokus yang lebih panjang lagi. Ini menyebabkan kedua fokus cahaya jatuh di belakang retina.

3. Astigmatisme Campuran (Compound Astigmatisme)

Ini adalah kondisi yang paling umum. Astigmatisme campuran terjadi ketika satu meridian mata mengalami miopia, sementara meridian lainnya mengalami hipermetropia. Ini berarti satu fokus cahaya jatuh di depan retina, sementara fokus lainnya jatuh di belakang retina.

Jenis-jenis Astigmatisme Berdasarkan Bentuk Kelengkungan

Selain klasifikasi berdasarkan tingkat keparahan, jenis jenis astigmatisme juga dapat dibedakan berdasarkan bagaimana kelengkungan kornea atau lensa tidak teratur:

1. Astigmatisme Regular

Ini adalah bentuk astigmatisme yang paling umum. Pada astigmatisme regular, kornea atau lensa memiliki bentuk oval yang lebih teratur, sehingga perbedaan kelengkungan hanya terjadi antara dua meridian utama yang tegak lurus satu sama lain. Misalnya, meridian vertikal mungkin lebih melengkung daripada meridian horizontal, atau sebaliknya.

2. Astigmatisme Irregular

Astigmatisme irregular lebih jarang terjadi. Pada kondisi ini, kelengkungan kornea atau lensa tidak merata di berbagai arah. Permukaannya bisa jadi tidak mulus, seperti bekas luka atau akibat penyakit mata tertentu. Hal ini membuat cahaya terfokus pada banyak titik yang tidak teratur, sehingga pandangan bisa sangat buram dan sulit dikoreksi hanya dengan kacamata standar.

Gejala Astigmatisme

Gejala astigmatisme dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya, namun umumnya meliputi:

Diagnosis dan Penanganan Astigmatisme

Diagnosis astigmatisme dilakukan melalui pemeriksaan mata komprehensif oleh dokter spesialis mata atau optometris. Pemeriksaan ini biasanya meliputi tes ketajaman visual dan refraksi (mengukur kekuatan lensa yang dibutuhkan untuk mengoreksi penglihatan).

Penanganan astigmatisme bergantung pada tingkat keparahan dan dampaknya terhadap penglihatan:

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan profesional perawatan mata untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan rencana perawatan yang sesuai dengan jenis jenis astigmatisme yang Anda miliki.

🏠 Homepage