PT Pertamina (Persero) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia, memegang peranan vital dalam menjaga ketahanan energi nasional. Dengan skala operasional yang sangat luas, mulai dari eksplorasi, produksi, pengolahan, distribusi, hingga pemasaran bahan bakar minyak dan gas, kompleksitas bisnis Pertamina menuntut adanya sistem pengawasan dan pengendalian yang kuat. Di sinilah peran internal audit Pertamina menjadi sangat krusial.
Fungsi dan Tujuan Internal Audit di Pertamina
Internal audit di Pertamina bukanlah sekadar fungsi kepatuhan atau audit keuangan semata. Unit ini memiliki mandat yang lebih luas, yaitu untuk memberikan keyakinan yang memadai kepada Direksi dan Dewan Komisaris mengenai efektivitas tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan pengendalian internal. Tujuannya adalah untuk membantu organisasi mencapai tujuannya dengan cara mengevaluasi secara sistematis dan independen efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan tata kelola operasional.
Beberapa fungsi utama dari internal audit Pertamina meliputi:
Metodologi dan Pendekatan Internal Audit
Tim internal audit Pertamina umumnya terdiri dari para profesional yang memiliki keahlian beragam, seperti akuntansi, keuangan, teknik perminyakan, hukum, dan teknologi informasi. Pendekatan yang digunakan seringkali berbasis risiko (risk-based approach), di mana audit difokuskan pada area-area yang memiliki profil risiko tertinggi. Hal ini memastikan bahwa sumber daya audit dialokasikan secara optimal untuk mengidentifikasi dan menangani isu-isu yang paling signifikan.
Proses audit biasanya melibatkan perencanaan yang matang, pelaksanaan audit di lapangan (termasuk pengumpulan bukti, wawancara, dan pengujian), analisis temuan, penyusunan laporan audit yang informatif, serta tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan. Komunikasi yang efektif dengan pihak yang diaudit dan manajemen merupakan kunci keberhasilan proses ini.
Tantangan dalam Pelaksanaan Internal Audit di Pertamina
Melaksanakan fungsi internal audit di organisasi sebesar Pertamina tentu memiliki tantangan tersendiri. Beberapa di antaranya meliputi:
Kontribusi Terhadap Keberlanjutan dan Good Corporate Governance
Dalam konteks tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG), internal audit Pertamina memainkan peran sebagai penegak integritas dan akuntabilitas. Dengan memastikan kepatuhan, mengelola risiko, dan mendorong efisiensi, unit ini berkontribusi secara signifikan terhadap keberlanjutan bisnis Pertamina. Laporan audit yang disampaikan kepada pimpinan organisasi menjadi dasar pengambilan keputusan strategis yang lebih baik, serta membantu membangun kepercayaan dari para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, investor, dan masyarakat.
Secara keseluruhan, internal audit Pertamina adalah pilar penting yang menopang integritas, efisiensi, dan efektivitas operasional perusahaan. Melalui pelaksanaan tugasnya yang profesional dan independen, unit ini turut menjaga agar Pertamina dapat terus menjalankan misinya dalam memenuhi kebutuhan energi nasional secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.