Hewan Avertebrata: Definisi dan Contoh yang Beragam

Spons Ubur-ubur Cacing Pipih Cacing Gelang Cacing Tanah Siput Serangga Bintang Laut

Dunia hewan sangat luas dan kaya akan keanekaragaman. Salah satu pengelompokan utama hewan berdasarkan struktur tulang belakangnya adalah avertebrata dan vertebrata. Hewan avertebrata, yang secara harfiah berarti "tidak bertulang punggung", merupakan kelompok hewan yang mendominasi keanekaragaman hayati di Bumi. Mayoritas spesies hewan yang ada di planet ini termasuk dalam kategori avertebrata. Mereka menunjukkan berbagai macam bentuk, ukuran, habitat, dan gaya hidup yang luar biasa, mulai dari organisme mikroskopis hingga makhluk laut yang besar.

Secara definisi, hewan avertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang punggung atau ruas-ruas tulang belakang. Tidak adanya tulang punggung ini bukan berarti mereka tidak memiliki struktur penopang tubuh. Banyak avertebrata memiliki kerangka luar (eksoskeleton) yang keras, seperti pada serangga dan krustasea, yang melindungi tubuh mereka dan memberikan dukungan. Ada pula yang memiliki kerangka dalam yang lunak atau tidak memiliki kerangka sama sekali, mengandalkan tekanan hidrostatik atau struktur tubuh lainnya untuk menjaga bentuk dan pergerakannya.

Ciri-ciri Umum Hewan Avertebrata

Meskipun sangat beragam, hewan avertebrata umumnya memiliki beberapa ciri khas yang membedakan mereka dari vertebrata:

Contoh-contoh Hewan Avertebrata

Keanekaragaman hewan avertebrata sangat mencengangkan. Berikut adalah beberapa kelompok utama beserta contohnya:

1. Porifera (Spons)

Spons adalah hewan akuatik yang hidup menempel pada substrat. Mereka memiliki tubuh berpori yang memungkinkan air mengalir masuk untuk menyaring makanan. Meskipun tampak seperti tumbuhan, spons adalah hewan yang sebenarnya. Contoh: Berbagai jenis spons laut seperti spons tabung, spons mangkuk.

2. Cnidaria (Hewan Berongga)

Kelompok ini meliputi hewan seperti ubur-ubur, anemon laut, dan karang. Mereka memiliki sel penyengat (nematokista) yang digunakan untuk menangkap mangsa dan pertahanan. Tubuh mereka bersifat radial simetris. Contoh: Ubur-ubur, anemon laut, Hydra, terumbu karang.

3. Platyhelminthes (Cacing Pipih)

Seperti namanya, cacing ini memiliki tubuh yang pipih dan simetri bilateral. Banyak dari mereka adalah parasit. Contoh: Cacing hati, cacing pita, Planaria.

4. Nematoda (Cacing Gelang)

Cacing ini memiliki tubuh silindris, tidak bersegmen, dan ditutupi kutikula. Banyak yang hidup bebas di tanah atau air, namun ada pula yang menjadi parasit pada tumbuhan dan hewan. Contoh: Cacing tambang, cacing kremi, cacing rambut.

5. Annelida (Cacing Bersegmen)

Cacing annelida memiliki tubuh yang bersegmen-segmen, baik di bagian luar maupun dalam. Mereka memiliki sistem peredaran darah tertutup dan biasanya hidup di tanah lembap atau air. Contoh: Cacing tanah, lintah, pacet.

6. Mollusca (Hewan Bertubuh Lunak)

Mollusca adalah kelompok yang sangat besar dan beragam, mencakup siput, kerang, cumi-cumi, dan gurita. Banyak yang memiliki cangkang pelindung. Contoh: Siput darat, kerang hijau, cumi-cumi, gurita.

7. Arthropoda (Hewan Berbuku-buku)

Ini adalah filum terbesar dalam kerajaan hewan, meliputi serangga, laba-laba, kalajengking, udang, dan kepiting. Mereka memiliki kaki beruas-ruas dan eksoskeleton kitin yang harus dilepaskan saat tumbuh (molting). Contoh: Kupu-kupu, semut, laba-laba, udang, kepiting.

8. Echinodermata (Hewan Berkulit Duri)

Hewan laut ini memiliki simetri radial saat dewasa dan biasanya memiliki duri di permukaan tubuhnya. Mereka terkenal dengan sistem ambulakral yang digunakan untuk bergerak. Contoh: Bintang laut, bulu babi, teripang.

Memahami hewan avertebrata sangat penting untuk mempelajari ekosistem. Mereka berperan sebagai produsen (misalnya, fitoplankton), konsumen (pemakan tumbuhan atau hewan lain), pengurai, dan bahkan membantu penyerbukan. Keberadaan mereka adalah kunci keseimbangan alam yang kompleks.

🏠 Homepage