Cara Merawat Artemia yang Sudah Menetas: Panduan Lengkap untuk Sukses
Artemia, atau yang sering disebut udang renik, merupakan salah satu pakan alami paling populer di dunia akuatik, terutama bagi ikan cupang, burayak (anak ikan), dan udang hias. Mengetahui cara merawat artemia yang sudah menetas dengan benar adalah kunci untuk memastikan suplai pakan yang sehat dan bergizi. Proses ini tidak serumit yang dibayangkan, namun membutuhkan perhatian pada beberapa detail penting.
Setelah proses penetasan yang sukses, artemia nauplii siap untuk diberikan sebagai pakan. Namun, memberikan artemia yang baru menetas begitu saja tanpa perawatan yang tepat bisa mengurangi kualitas dan bahkan menyebabkan kematian artemia sebelum sempat dikonsumsi.
Tahap Awal Perawatan Artemia Menetas
Begitu artemia berhasil menetas (biasanya dalam waktu 24-48 jam setelah direndam dalam air garam), ada beberapa hal yang perlu segera diperhatikan:
Pemisahan dari Cangkang Telur: Langkah pertama dan terpenting adalah memisahkan artemia nauplii dari cangkang telur yang belum menetas atau sisa-sisa cangkang. Cangkang telur tidak memiliki nilai gizi dan bisa mengganggu pencernaan ikan jika tertelan.
Pencahayaan yang Tepat: Artemia dewasa memiliki fototaksis positif, artinya mereka tertarik pada cahaya. Anda bisa memanfaatkan sifat ini untuk memanen mereka.
Kualitas Air: Menjaga kualitas air tempat artemia berada adalah krusial.
Teknik Memanen Artemia yang Efektif
Ada beberapa metode untuk memanen artemia yang sudah menetas, yang paling umum adalah dengan memanfaatkan sifat fototaksisnya:
Menggunakan Wadah Transparan: Siapkan wadah yang cukup besar dan tembus pandang.
Pencahayaan dari Satu Sisi: Arahkan sumber cahaya (seperti lampu meja) ke salah satu sisi wadah.
Menunggu Keberadaan Artemia: Diamkan wadah selama beberapa menit (sekitar 5-10 menit). Artemia yang aktif akan berkumpul di sisi yang terang.
Mengambil Artemia: Gunakan selang kecil atau pipet untuk menyedot bagian air yang berisi kumpulan artemia di sisi terang. Hindari menyedot dasar wadah agar cangkang telur tidak ikut terambil.
Alternatif lain adalah dengan menggunakan kain kasa halus (fine mesh net) untuk menyaring artemia dari air. Pastikan ukuran lubang kasa cukup kecil untuk menahan artemia namun membiarkan air dan sisa cangkang lolos.
Menjaga Kualitas Air untuk Artemia
Setelah dipanen dan siap diberikan sebagai pakan, artemia tetap membutuhkan kondisi lingkungan yang mendukung. Meskipun tidak perlu dipelihara dalam jangka waktu lama, menjaga kualitas air akan memastikan mereka tetap hidup dan bernutrisi hingga saatnya diberi makan.
Air Garam yang Sesuai: Artemia membutuhkan air dengan kadar garam tertentu untuk bertahan hidup. Jika Anda memanennya dalam air tawar, mereka akan segera mati. Gunakan air bekas penetasan yang memiliki kadar garam yang tepat.
Hindari Over-crowding: Jangan menampung terlalu banyak artemia dalam satu wadah kecil. Ini akan menurunkan kualitas air dengan cepat karena penumpukan limbah metabolisme.
Suhu Optimal: Artemia menyukai suhu air yang hangat, idealnya berkisar antara 25-28 derajat Celcius.
Oksigenasi Ringan (Opsional): Jika Anda berencana menyimpan artemia lebih dari beberapa jam, sedikit aerasi (gelembung udara) bisa membantu menjaga kadar oksigen dalam air. Namun, hindari aerasi yang terlalu kuat karena bisa merusak artemia.
Memperkaya Nutrisi Artemia (Gut Loading)
Untuk memberikan nutrisi yang lebih baik lagi bagi ikan atau udang Anda, artemia dapat diperkaya nutrisinya sebelum diberikan. Proses ini disebut "gut loading".
Waktu Gut Loading: Lakukan gut loading sekitar 6-12 jam sebelum artemia diberikan sebagai pakan.
Pakan untuk Gut Loading: Gunakan pakan yang kaya nutrisi, seperti spirulina, ragi kering (baker's yeast) yang sudah diencerkan, atau pakan khusus artemia.
Cara Memberi Pakan: Campurkan pakan gut loading dengan sedikit air dari wadah artemia Anda, lalu masukkan ke dalam wadah penampungan artemia. Biarkan mereka memakannya selama beberapa jam.
Pentingnya Pemisahan: Setelah proses gut loading, pastikan untuk memanen kembali artemia yang diperkaya nutrisinya. Hindari memberikan sisa pakan gut loading ke dalam akuarium ikan Anda.
Kesimpulan
Merawat artemia yang sudah menetas adalah proses yang relatif sederhana namun sangat penting untuk keberhasilan pemberian pakan alami. Dengan memahami teknik memanen yang tepat, menjaga kualitas air, dan jika memungkinkan, melakukan gut loading, Anda dapat memastikan bahwa ikan dan udang peliharaan Anda mendapatkan pakan yang kaya nutrisi dan berkualitas tinggi. Ingatlah bahwa artemia adalah pakan hidup yang sifatnya sementara, jadi berikanlah sesegera mungkin setelah dipanen untuk nutrisi terbaik.