Di tengah rimbunnya pepohonan Indonesia, terdapat satu jenis tumbuhan yang mungkin sering terabaikan namun menyimpan segudang kebaikan. Tumbuhan itu adalah pohon awar-awar (Ficus septica), yang buahnya kerap disebut sebagai buah awar-awar. Meski ukurannya terbilang mungil dan kadang dianggap sekadar buah liar, di balik penampilannya yang sederhana itu tersimpan potensi manfaat kesehatan yang luar biasa, menjadikannya sebagai salah satu kekayaan alam yang patut kita kenali dan lestarikan.
Pohon awar-awar dikenal luas karena kemampuannya tumbuh di berbagai kondisi, seringkali ditemukan di pinggiran hutan, tepi jalan, hingga lahan terbuka. Tumbuhan ini termasuk dalam keluarga Moraceae, sama seperti pohon ara atau beringin. Ciri khasnya adalah getah putih yang keluar saat bagian tanaman terluka, yang memberikan nama "awar-awar" padanya. Namun, fokus kita kali ini adalah pada buahnya yang matang berwarna kemerahan atau keunguan saat matang, dengan rasa yang cenderung manis.
Buah awar-awar bukanlah sekadar pengisi perut. Di dalamnya terkandung berbagai nutrisi penting yang berkontribusi pada kesehatan tubuh. Beberapa di antaranya meliputi:
Berkat kandungan nutrisinya, buah awar-awar telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai kondisi. Beberapa manfaat potensialnya antara lain:
Kandungan vitamin C dan antioksidan yang tinggi pada buah awar-awar menjadikannya sekutu ampuh untuk memperkuat sistem imun. Senyawa-senyawa ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari serangan patogen dan mempercepat proses penyembuhan.
Serat pangan dalam buah awar-awar berperan penting dalam melancarkan sistem pencernaan. Konsumsi rutin dapat membantu mencegah sembelit, mengurangi risiko penyakit divertikular, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus.
Radikal bebas adalah musuh tersembunyi yang dapat menyebabkan penuaan dini dan berbagai penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan kanker. Antioksidan dalam buah awar-awar menetralisir radikal bebas ini, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak dari bagian pohon awar-awar memiliki sifat anti-inflamasi. Hal ini berpotensi membantu meredakan peradangan dalam tubuh, yang seringkali menjadi akar dari banyak penyakit kronis.
Mineral seperti kalsium dan fosfor yang terkandung dalam buah awar-awar sangat esensial untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat. Ini penting untuk mencegah osteoporosis, terutama seiring bertambahnya usia.
Buah awar-awar dapat dikonsumsi langsung saat matang. Rasanya yang manis membuatnya cukup nikmat disantap sebagai camilan sehat. Selain itu, buah ini juga terkadang diolah menjadi selai, jus, atau tambahan dalam hidangan penutup. Dalam pengobatan tradisional, berbagai bagian dari pohon awar-awar, termasuk daun dan akarnya, juga digunakan. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan herbal harus dilakukan dengan bijak dan, jika memungkinkan, dikonsultasikan dengan ahli herbal atau tenaga medis.
Meskipun buah awar-awar menawarkan banyak manfaat, tidak banyak penelitian ilmiah modern yang mendalam secara spesifik membahas buahnya dibandingkan dengan bagian lain dari pohon ini. Oleh karena itu, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memvalidasi khasiatnya secara ilmiah dan menentukan dosis yang aman serta efektif.
Mengenali dan memanfaatkan kekayaan alam seperti buah pohon awar-awar adalah langkah awal untuk hidup lebih sehat secara alami. Dengan memahami potensi buah mungil ini, kita dapat lebih menghargai keanekaragaman hayati Indonesia dan mengintegrasikannya ke dalam gaya hidup sehat.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai tanaman obat Indonesia, Anda bisa mengunjungi situs seperti BIOTA atau berbagai sumber ilmiah lainnya.