Benjolan kulit adalah masalah yang umum terjadi dan seringkali membuat khawatir. Salah satu jenis benjolan yang cukup sering ditemui adalah ateroma. Meskipun tidak selalu berbahaya, kehadiran benjolan ini bisa mengganggu, terutama jika ukurannya membesar atau menimbulkan rasa tidak nyaman. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai benjolan ateroma, mulai dari penyebab, karakteristik, hingga cara penanganan yang tepat.
Ateroma, juga dikenal sebagai kista sebasea atau kista epidermal, adalah benjolan non-kanker yang tumbuh di bawah kulit. Benjolan ini terbentuk akibat penyumbatan pada kelenjar minyak (kelenjar sebasea) yang ada di kulit. Kelenjar sebasea berfungsi untuk memproduksi sebum, yaitu zat berminyak yang melapisi kulit dan rambut agar tetap lembap.
Ketika saluran kelenjar sebasea tersumbat, sebum dan sel-sel kulit mati tidak dapat keluar dan akhirnya menumpuk di dalam kantung. Penumpukan inilah yang kemudian membentuk sebuah benjolan di bawah permukaan kulit. Ateroma paling sering muncul di wajah, leher, punggung, dan kulit kepala, namun dapat juga tumbuh di bagian tubuh lainnya.
Penyebab utama terbentuknya ateroma adalah penyumbatan pada kelenjar sebasea. Beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya penyumbatan ini meliputi:
Benjolan ateroma umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Dalam beberapa kasus, ateroma bisa mengalami infeksi. Tanda-tanda infeksi meliputi pembengkakan yang signifikan, kemerahan, rasa sakit yang meningkat, dan keluarnya nanah atau cairan berbau busuk dari benjolan.
Meskipun sebagian besar ateroma tidak berbahaya, ada beberapa kondisi yang mengharuskan Anda segera memeriksakan diri ke dokter:
Penanganan ateroma sangat bergantung pada ukuran, lokasi, gejala, dan apakah benjolan tersebut terinfeksi atau tidak.
Jika benjolan berukuran kecil, tidak menimbulkan rasa sakit, dan tidak mengganggu, dokter mungkin menyarankan untuk memantaunya saja. Banyak ateroma yang bisa hilang dengan sendirinya seiring waktu.
Jika ateroma meradang atau terinfeksi, dokter dapat melakukan drainase dengan membuat sayatan kecil untuk mengeluarkan isi kista. Prosedur ini dapat meredakan nyeri dan pembengkakan.
Ini adalah metode penanganan yang paling umum untuk menghilangkan ateroma secara permanen. Dokter akan mengangkat seluruh kista beserta kantungnya untuk mencegah kista tumbuh kembali. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan anestesi lokal.
Untuk ateroma yang meradang namun tidak terinfeksi, dokter dapat menyuntikkan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan. Namun, cara ini tidak menghilangkan kista.
Penting untuk diingat: Jangan pernah mencoba memencet, menusuk, atau mengeluarkan isi ateroma sendiri di rumah. Tindakan ini dapat menyebabkan infeksi, peradangan, jaringan parut, dan bahkan menyebarkan infeksi ke area kulit lain.
Meskipun tidak semua kasus ateroma dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi risikonya:
Memahami lebih jauh tentang benjolan ateroma dapat membantu Anda mengenali gejalanya dan mengambil tindakan yang tepat jika diperlukan. Jika Anda memiliki kekhawatiran, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang akurat.
Pelajari Lebih Lanjut tentang Ateroma