Simbol Keindahan Bacan Bisori.
Indonesia, negeri khatulistiwa yang kaya akan sumber daya alam, menyimpan permata-permata tersembunyi yang memikat hati para kolektor dan pencinta batu mulia. Salah satu batu yang kian populer dan mendapat perhatian khusus adalah Bacan Bisori. Berasal dari Pulau Kasiruta, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Bacan Bisori memiliki pesona unik yang membedakannya dari jenis Bacan lainnya. Keindahan warnanya yang hijau cerah hingga kehijauan pekat, seringkali disertai dengan serat-serat halus atau kura, menjadikannya primadona di dunia batu akik.
Nama "Bisori" sendiri merujuk pada sebuah desa di Pulau Kasiruta, tempat batu ini pertama kali ditemukan dan dieksploitasi. Namun, seiring waktu, penambangan batu Bacan Bisori meluas ke wilayah lain di pulau tersebut. Keunikan Bacan Bisori terletak pada kemampuannya untuk bertransformasi warna dan kejernihan seiring waktu, sebuah fenomena yang dikenal sebagai "metamorfosis". Awalnya mungkin terlihat sedikit kusam atau memiliki inklusi, namun dengan perawatan yang tepat dan waktu, Bacan Bisori bisa menjadi semakin jernih, mengkilap, dan warnanya semakin hidup. Proses ini yang membuat banyak penggemar batu mulia rela menunggu dan merawat batu mereka dengan sabar.
Warna hijau adalah ciri khas utama Bacan Bisori, namun gradasinya sangat beragam. Ada yang memiliki warna hijau muda seperti daun pisang segar, ada pula yang hijau tua seperti zamrud yang dalam. Beberapa spesimen menampilkan warna hijau toska yang memukau. Tingkat kejernihan batu ini juga bervariasi, mulai dari yang semi-transparan hingga kristal yang sangat jernih. Keberadaan serat-serat halus atau yang sering disebut "kura" juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Kura ini seringkali menambah dimensi visual pada batu, memberikan kesan alami dan unik. Sebagian kolektor justru mencari batu dengan kura yang artistik.
Selain warnanya yang memikat, Bacan Bisori juga dikenal dengan tekstur dan kekerasannya. Batu ini termasuk dalam keluarga kuarsa, sehingga memiliki tingkat kekerasan yang cukup baik, membuatnya tahan terhadap goresan dalam pemakaian sehari-hari. Permukaannya yang halus saat sudah dipoles memberikan kenyamanan saat digenggam atau digunakan sebagai mata cincin. Kemampuannya menyerap minyak tubuh dari pemakainya juga menjadi faktor yang membuat batu ini semakin terlihat mengkilap dan berkilau dari waktu ke waktu, sebuah tanda bahwa batu tersebut "hidup" dan berinteraksi dengan pemiliknya.
Proses pembentukan Bacan Bisori diyakini memakan waktu jutaan tahun, terperangkap dalam formasi batuan vulkanik di bawah tekanan dan suhu tinggi. Proses geologis yang kompleks inilah yang menghasilkan struktur kristal dan komposisi mineral yang memberikan warna dan karakteristik khasnya. Penambangan Bacan Bisori biasanya dilakukan secara tradisional oleh masyarakat lokal, menambah nilai cerita dan keaslian pada setiap bongkahan batu yang berhasil ditemukan.
Bagi para pemiliknya, merawat Bacan Bisori adalah bagian dari apresiasi terhadap keindahannya. Perawatan yang paling umum adalah dengan merendam batu dalam air bersih, atau mengoleskannya dengan sedikit minyak zaitun atau minyak bayi secara berkala. Tujuannya adalah untuk menjaga kelembapan batu dan membantu mempercepat proses metamorfosisnya, membuatnya semakin jernih dan memancarkan kilau alaminya. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia keras, sabun, atau deterjen yang dapat merusak permukaan batu. Paparan panas ekstrem juga sebaiknya dihindari.
Popularitas Bacan Bisori tidak hanya di Indonesia, tetapi juga mulai dikenal di pasar internasional. Keunikan warna, potensi metamorfosis, dan cerita di balik asal-usulnya menjadikan batu ini buruan para kolektor batu mulia. Investasi pada Bacan Bisori seringkali dianggap bukan hanya sebagai aset berharga, tetapi juga sebagai penambah nilai estetika dan kebanggaan bagi pemiliknya. Setiap Bacan Bisori memiliki cerita dan karakternya sendiri, menjadikannya lebih dari sekadar batu hiasan.
Dengan segala keindahan, keunikan, dan potensi transformasinya, Bacan Bisori layak mendapat tempat istimewa di hati para pecinta batu akik. Keelokannya adalah bukti kekayaan alam Indonesia yang tak ternilai harganya, sebuah warisan berharga dari bumi Mandar yang patut dijaga dan dilestarikan.