Ketika berbicara tentang industri penerbangan, ada satu istilah yang sering muncul namun mungkin belum sepenuhnya dipahami oleh banyak orang: avtur. Avtur adalah singkatan dari Aviation Turbine Fuel, yang merujuk pada jenis bahan bakar khusus yang dirancang untuk digunakan pada mesin turbin pesawat terbang. Berbeda dengan bahan bakar untuk kendaraan darat seperti bensin atau solar, avtur memiliki spesifikasi yang sangat ketat untuk memastikan keamanan, kinerja, dan keandalan selama penerbangan.
Visualisasi Sederhana dari Avtur sebagai Bahan Bakar Pesawat.
Apa Itu Avtur?
Secara mendasar, avtur adalah bahan bakar cair yang dihasilkan dari proses penyulingan minyak bumi. Nama 'avtur' sendiri merupakan kependekan dari Aviation Turbine Fuel. Bahan bakar ini secara spesifik diformulasikan untuk mesin jet dan mesin turboprop. Proses penyulingannya menghasilkan fraksi hidrokarbon yang berbeda dari bensin (gasoline) atau diesel (solar). Kualitas dan komposisi avtur sangat dikontrol untuk memenuhi standar internasional yang ketat, seperti yang ditetapkan oleh ASTM (American Society for Testing and Materials).
Karakteristik Utama Avtur
Avtur memiliki beberapa karakteristik unik yang membedakannya dari bahan bakar lain, antara lain:
Titik Nyala (Flash Point) Tinggi: Ini adalah salah satu karakteristik terpenting. Titik nyala avtur jauh lebih tinggi dibandingkan bensin, yang berarti avtur membutuhkan suhu yang lebih tinggi untuk dapat menyala. Ini sangat krusial untuk keselamatan, mengurangi risiko kebakaran saat penanganan atau jika terjadi kecelakaan.
Titik Beku Rendah: Pesawat terbang beroperasi pada ketinggian yang sangat dingin, di mana suhu bisa mencapai di bawah -50 derajat Celsius. Avtur diformulasikan agar tidak membeku pada suhu operasional normal di atmosfer.
Energi yang Tinggi: Avtur mengandung energi yang cukup besar per unit volume, yang sangat penting untuk menghasilkan daya dorong yang dibutuhkan oleh pesawat untuk terbang.
Sifat Pelumasan: Avtur juga memiliki sifat pelumasan yang baik untuk melindungi komponen-komponen mesin dari keausan.
Kemurnian: Avtur harus sangat murni dan bebas dari kontaminan seperti air, sedimen, atau zat lain yang dapat merusak mesin atau sistem bahan bakar.
Jenis-jenis Avtur
Meskipun umumnya disebut avtur, ada dua jenis utama yang sering dijumpai di industri penerbangan:
Jet A: Ini adalah jenis avtur yang paling umum digunakan untuk pesawat komersial di seluruh dunia, kecuali negara-negara yang menggunakan standar militer atau negara-negara tertentu di Eropa Timur. Jet A memiliki titik nyala minimum 38 derajat Celsius.
Jet A-1: Mirip dengan Jet A, namun Jet A-1 memiliki titik beku yang lebih rendah (-47 derajat Celsius) dibandingkan Jet A (-40 derajat Celsius). Perbedaan ini membuatnya lebih cocok untuk penggunaan di wilayah yang sangat dingin atau untuk operasi penerbangan yang lebih ekstrem. Sebagian besar maskapai penerbangan global menggunakan Jet A-1.
Jet B: Jenis ini adalah campuran antara avtur dan bensin. Jet B memiliki titik nyala yang lebih rendah dari Jet A dan A-1, namun menawarkan kinerja yang lebih baik pada suhu yang sangat dingin. Namun, karena titik nyalanya yang lebih rendah, Jet B kurang umum digunakan dibandingkan Jet A dan A-1 karena isu keselamatan. Biasanya digunakan oleh militer untuk kondisi operasi yang spesifik.
Proses Pengadaan dan Distribusi
Memastikan pasokan avtur yang aman dan tepat waktu adalah operasi logistik yang kompleks. Avtur umumnya disuplai ke bandara melalui berbagai cara:
Pipa: Di bandara besar, avtur sering dialirkan melalui jaringan pipa bawah tanah langsung dari kilang minyak atau depot penyimpanan.
Truk Tangki: Untuk bandara yang lebih kecil atau lokasi terpencil, avtur diangkut menggunakan truk tangki khusus.
Kapal Tanker: Avtur dalam jumlah besar dapat diangkut melalui laut ke depot penyimpanan dekat bandara.
Setelah tiba di bandara, avtur disimpan dalam tangki penyimpanan besar. Dari tangki penyimpanan, bahan bakar ini kemudian dipindahkan ke pesawat melalui hidran bahan bakar yang terpasang di apron bandara atau menggunakan truk tangki pengisi bahan bakar.
Fungsi Penting Avtur
Fungsi utama avtur adalah sebagai sumber energi untuk mesin pesawat terbang. Namun, perannya jauh lebih luas dari sekadar bahan bakar:
Menggerakkan Mesin: Avtur dibakar di dalam ruang bakar mesin jet atau turboprop untuk menghasilkan gas bertekanan tinggi yang mendorong turbin, yang pada akhirnya menghasilkan daya dorong untuk menggerakkan pesawat.
Mendinginkan Sistem: Panas yang dihasilkan dari pembakaran avtur sebagian digunakan untuk mendinginkan sistem hidrolik, sistem avionik (elektronik pesawat), dan komponen mesin lainnya. Ini adalah fungsi sekunder yang sangat penting yang seringkali tidak disadari.
Melumasi Sistem: Sifat pelumas avtur membantu mengurangi gesekan dan keausan pada bagian-bagian bergerak di dalam mesin dan pompa bahan bakar.
Perbedaan Avtur dengan Bahan Bakar Lain
Penting untuk memahami mengapa avtur tidak dapat digantikan dengan bahan bakar lain. Perbedaan utama terletak pada spesifikasi dan toleransi:
Bensin (Gasoline): Memiliki titik nyala yang jauh lebih rendah, sehingga sangat berbahaya jika digunakan pada pesawat bermesin jet. Bensin juga tidak stabil pada suhu tinggi yang dialami di mesin jet.
Solar (Diesel): Meskipun memiliki beberapa kesamaan dengan avtur dalam hal fraksi penyulingan, solar tidak dirancang untuk beroperasi pada suhu ekstrem dan tekanan tinggi yang dihadapi mesin turbin pesawat. Selain itu, titik beku solar juga tidak sesuai untuk ketinggian terbang.
Penggunaan bahan bakar yang salah pada mesin pesawat dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, pengawasan ketat dan kepatuhan terhadap standar internasional sangatlah penting dalam seluruh rantai pasokan avtur.
Kesimpulan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa avtur adalah bahan bakar khusus yang krusial bagi industri penerbangan. Dengan karakteristiknya yang unik terkait titik nyala, titik beku, dan kandungan energi, avtur memastikan penerbangan yang aman, efisien, dan andal. Dari proses penyulingannya yang presisi hingga distribusinya yang kompleks, setiap tahapan dalam penanganan avtur diawasi dengan ketat untuk menjaga standar kualitas dan keselamatan tertinggi.