Dunia penerbangan adalah salah satu pencapaian teknologi paling mengesankan bagi umat manusia. Di balik setiap penerbangan yang mulus dan aman, terdapat serangkaian komponen vital yang bekerja secara harmonis. Salah satu komponen terpenting, yang seringkali tidak terlihat namun mutlak diperlukan, adalah bahan bakar. Khusus untuk pesawat terbang, dua jenis bahan bakar utama mendominasi: AVGAS dan AVTUR. Memahami perbedaan dan fungsi keduanya sangat penting untuk mengapresiasi kompleksitas industri penerbangan.
AVGAS adalah singkatan dari Aviation Gasoline. Sesuai namanya, ini adalah bensin yang diformulasikan khusus untuk mesin pesawat terbang bermesin piston. Mesin piston adalah jenis mesin yang umum ditemukan pada pesawat-pesawat kecil, pesawat latih, pesawat pribadi, dan beberapa pesawat militer lama. Kualitas utama AVGAS yang membedakannya dari bensin otomotif adalah angka oktan yang sangat tinggi. Angka oktan mengindikasikan ketahanan bahan bakar terhadap detonasi atau knocking, sebuah fenomena di mana campuran bahan bakar dan udara terbakar secara prematur di dalam silinder mesin. Detonasi dapat merusak mesin dan mengurangi kinerjanya secara signifikan.
Untuk mencapai angka oktan yang tinggi ini, AVGAS mengandung aditif seperti tetraethyllead (TEL). Meskipun TEL telah terbukti efektif meningkatkan angka oktan, penggunaannya menimbulkan kekhawatiran lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan terus dilakukan untuk mencari alternatif AVGAS yang lebih ramah lingkungan atau mengembangkan mesin pesawat piston yang dapat menggunakan bahan bakar alternatif. Ketersediaan AVGAS juga cenderung lebih terbatas dibandingkan AVTUR, dan harganya relatif lebih mahal, yang turut memengaruhi biaya operasional pesawat kecil.
Berbeda dengan AVGAS, AVTUR adalah singkatan dari Aviation Turbine Fuel. Bahan bakar ini dirancang khusus untuk mesin turbin, yang merupakan jantung dari pesawat jet modern, baik itu pesawat komersial berbadan lebar, pesawat penumpang jarak pendek, maupun pesawat militer berkecepatan tinggi. Mesin turbin bekerja dengan prinsip yang berbeda dari mesin piston. Bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar, dibakar, dan gas panas yang dihasilkan menggerakkan turbin.
AVTUR lebih mirip dengan minyak tanah atau diesel dibandingkan bensin. Titik didihnya lebih tinggi dan lebih stabil pada suhu yang lebih luas, dari kondisi dingin di ketinggian terbang hingga suhu yang lebih tinggi di darat. Kualitas utama AVTUR adalah kemurniannya, titik beku yang rendah, titik nyala yang tinggi, dan stabilitas termal yang baik. Standar kualitas AVTUR sangat ketat karena kegagalan bahan bakar pada mesin jet dapat berakibat fatal. Terdapat beberapa jenis AVTUR, yang paling umum adalah Jet A dan Jet A-1. Jet A-1 memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan Jet A, menjadikannya pilihan yang lebih disukai untuk penerbangan jarak jauh dan di daerah dingin.
Perbedaan mendasar antara AVGAS dan AVTUR terletak pada jenis mesin yang mereka layani. AVGAS untuk mesin piston, sedangkan AVTUR untuk mesin turbin (jet). Hal ini juga berdampak pada komposisi kimianya. AVGAS adalah bensin dengan oktan tinggi, sementara AVTUR adalah jenis minyak tanah yang lebih ringan.
Dalam hal penggunaan, AVGAS masih dominan pada segmen penerbangan umum (general aviation), yang meliputi pesawat untuk rekreasi, pelatihan, pertanian, dan transportasi pribadi. Sementara itu, AVTUR adalah bahan bakar pilihan untuk hampir semua pesawat komersial dan militer modern. Jaringan distribusi AVTUR jauh lebih luas dan infrastrukturnya lebih mapan di bandara-bandara besar di seluruh dunia, mencerminkan dominasi pesawat jet dalam industri penerbangan global.
Meskipun perannya sangat krusial, keberlanjutan bahan bakar penerbangan, baik AVGAS maupun AVTUR, menjadi isu penting. Industri penerbangan terus berupaya mengurangi jejak karbonnya. Ini termasuk pengembangan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel/SAF) yang dapat dicampur dengan AVTUR konvensional, serta penelitian untuk mesin pesawat yang lebih efisien atau bertenaga listrik di masa depan. Namun, untuk saat ini, AVGAS dan AVTUR tetap menjadi tulang punggung mobilitas udara global, memungkinkan orang dan barang untuk melintasi jarak yang jauh dengan kecepatan yang luar biasa.