Panduan Lengkap Mengenal Artemia Inve untuk Perikanan
Dalam dunia budidaya ikan hias maupun ikan konsumsi, pakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan yang krusial. Ketersediaan pakan berkualitas, terutama untuk benih ikan, menjadi tantangan tersendiri. Salah satu solusi yang telah teruji dan widely adopted adalah penggunaan artemia inve. Artemia, yang seringkali disebut sebagai kutu air laut atau udang renik, telah menjadi pakan alami yang tak tergantikan dalam industri akuakultur modern. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai artemia inve, mulai dari definisinya, manfaatnya, cara budidaya, hingga tips penggunaannya.
Apa Itu Artemia Inve?
Artemia inve merujuk pada jenis artemia yang diproduksi atau dikemas oleh perusahaan bernama INVE Aquaculture. INVE adalah salah satu produsen terkemuka di dunia untuk produk akuakultur, termasuk pakan hidup dan bio-sehat. Artemia dari INVE dikenal memiliki kualitas yang tinggi dan tingkat daya tetas (hatchability) yang konsisten. Artemia sendiri adalahBranchiopoda, sekelompok krustasea kecil yang hidup di air asin, dan merupakan organisme planktonik. Mereka memiliki siklus hidup yang unik, yang memungkinkan mereka bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrem dengan menghasilkan kista yang dapat dorman (tidak aktif) untuk jangka waktu yang lama. Kista inilah yang kemudian ditetaskan menjadi artemia nauplii (larva artemia) yang siap diberikan sebagai pakan.
Mengapa Artemia Inve Penting dalam Budidaya?
Manfaat artemia inve dalam budidaya ikan sangat beragam, menjadikannya pilihan utama bagi para pembudidaya:
Kandungan Nutrisi Tinggi: Artemia nauplii kaya akan protein, asam lemak esensial (terutama Omega-3), vitamin, dan mineral. Kandungan nutrisi ini sangat penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan benih ikan.
Ukuran yang Tepat: Ukuran nauplii artemia sangat ideal untuk mulut benih ikan yang kecil, sehingga mudah dikonsumsi dan dicerna.
Kemudahan Pengetasan: Kista artemia inve dapat ditetaskan dengan relatif mudah di berbagai kondisi, memungkinkan pembudidaya untuk menyediakan pakan segar sesuai kebutuhan.
Meningkatkan Tingkat Kelangsungan Hidup (Survival Rate): Dengan pemberian pakan artemia yang tepat, benih ikan mendapatkan nutrisi optimal yang mendukung kelangsungan hidup mereka di fase awal budidaya yang kritis.
Stimulasi Nafsu Makan: Pergerakan nauplii artemia yang aktif dapat merangsang nafsu makan benih ikan, memastikan bahwa mereka mengonsumsi pakan yang diberikan secara efektif.
Keanekaragaman Pakan: Meskipun artemia adalah pakan hidup, mereka dapat diperkaya (enriched) dengan nutrisi tambahan sebelum diberikan kepada ikan, semakin meningkatkan nilai gizinya.
Proses Pengetasan Artemia Inve
Mengetaskan kista artemia inve tidaklah sulit, namun membutuhkan perhatian pada beberapa parameter kunci:
Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan:
Kista artemia inve
Air laut atau air tawar dengan garam sintetis (salinitas sekitar 30-35 ppt)
Aerator dan selang aerasi
Wadah tetas (biasanya berbentuk kerucut atau botol dengan aerasi di bagian bawah)
Pemanas (jika diperlukan, tergantung suhu ruangan)
Thermometer
Pompa udara
Saringan artemia (dengan mesh ukuran sesuai)
Langkah-langkah Pengetasan:
Persiapkan Larutan Air Garam: Campurkan air tawar dengan garam sintetis hingga mencapai salinitas yang diinginkan (30-35 ppt). Pengukuran salinitas dapat menggunakan refraktometer.
Masukkan Air Garam ke Wadah Tetas: Isi wadah tetas dengan larutan air garam.
Aerasi: Pasang aerator dan selang aerasi, serta atur aliran udara agar cukup kuat untuk menjaga kista tetap tersuspensi dan teroksigenasi dengan baik.
Atur Suhu: Suhu ideal untuk penetasan artemia adalah antara 25-30°C. Jika suhu ruangan tidak mencukupi, gunakan pemanas air.
Masukkan Kista Artemia: Taburkan kista artemia inve ke dalam wadah tetas. Dosis kista biasanya tertera pada kemasan produk.
Waktu Tetas: Dengan kondisi optimal, artemia akan menetas dalam waktu 18-24 jam.
Panen: Setelah menetas, matikan aerasi sebentar. Nauplii artemia yang bergerak akan berkumpul di bagian tengah wadah, sementara cangkang kosong akan mengapung di permukaan atau tenggelam di dasar. Gunakan saringan artemia untuk memanen nauplii dari bagian tengah.
Tips Penggunaan Artemia Inve
Agar manfaat artemia inve dapat maksimal, perhatikan beberapa tips berikut:
Gunakan dalam Keadaan Segar: Artemia sebaiknya diberikan segera setelah dipanen untuk memastikan kandungan nutrisinya terjaga dan nauplii masih aktif.
Enrichment (Pengayaan Nutrisi): Untuk spesies ikan yang membutuhkan nutrisi spesifik, nauplii artemia dapat diperkaya (di-enrich) dengan pakan tambahan seperti spirulina, ragi, atau suplemen nutrisi lainnya sebelum diberikan kepada ikan. Proses enrichment biasanya dilakukan selama beberapa jam setelah penetasan.
Ukuran Pakan: Sesuaikan ukuran artemia yang diberikan dengan ukuran mulut benih ikan.
Frekuensi Pemberian: Benih ikan kecil biasanya membutuhkan pemberian pakan yang lebih sering, beberapa kali sehari, sesuai dengan nafsu makan mereka.
Hindari Overfeeding: Pemberian pakan berlebihan dapat mencemari air dan menyebabkan masalah kualitas air. Berikan pakan secukupnya yang dapat dihabiskan dalam waktu singkat.
Dengan memahami dan menerapkan panduan mengenai artemia inve ini, para pembudidaya ikan dapat meningkatkan kualitas pakan benih, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pertumbuhan ikan yang lebih baik dan keberhasilan budidaya secara keseluruhan. Investasi pada pakan berkualitas seperti artemia inve adalah langkah strategis yang sangat penting dalam dunia akuakultur.